Minggu, 19 Desember 2010

Pembangunan Perpustakaan yang Representatif di Kota Ternate Mungkinkah?

 Oleh : Bakar Djibat
       Pendidikan secara mendasar tidak terlepas dari hakikat manusia sebagai pelaku sekaligus sasarannya. Oleh karena itu, pendidikan di artikan sebagai proses pengembangan potensi dan kemampuan manusia secara terintegrasi dan berkelanjutan, yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk menghasilkan perubahan kompetensi dan perilaku ke arah yang lebih baik, yang sudah tentu pengelolaannya pun harus baik pula. Mengingat kualitas pendidikan yang merupakan salah satu prasyarat pengembangan SDM, dan di rasakan sangat bermakna bagi pembangunan nasional, maka dapat di katakan masa depan bangsa sangat di tentukan oleh pendidikan yang berkualitas masa kini.
 Pendidikan nasional di arahkan untuk menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas, mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan nasional di segala bidang, sedang manusia Indonesia seutuhnya adalah manusia yang memiliki kualitas intelektual, kualitas moral dan akhlak serta kualitas ketrampilan.
Salah satu prasyarat untuk menunjang sekaligus menciptakan pendidikan yang berkualitas khususnya di kota Ternate adalah dengan tersedianya perpustakaan yang representatif. Itulah sebabnya Badan Sumber Daya Manusia Indonesia, Pemerhati Pengembangan Ekonomi Daerah Republik Indonesia (BSDMI P2ED RI) Kanwil II Kota Ternate yang kepengurusannya baru dilantik beberapa saat yang lalu berkeinginan untuk membangun sebuah perpustakaan yang memadai di kota Ternate. 
Pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi terus di upayakan Pemerintah Kota Ternate melalui program dan kebijakan seperti penyediaan pengembangan sarana prasarana di bidang pendidikan berupa rehabilitasi maupun penambahan gedung sekolah baru dan terus membantu sarana pendidikan tinggi, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui pendidikan dan pelatihan, di samping itu juga mengikutsertakan dan membantu pihak swasta dalam mengelola pendidikan di daerah ini. Disadari bahwa pendidikan yang berkualitas hanya akan bisa di raih apabila terdapat sekolah dan Perguruan Tinggi (PT) yang berkualitas. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas lembaga pendidikan merupakan titik strategis untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, hal ini di maksudkan untuk menjawab permasalahan pendidikan yang di hadapi bangsa Indonesia yakni rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang, jenis dan satuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu menentukan sasaran khusus yang harus di capai dengan proses pelayanan pendidikan yang baik kepada masyarakat. Salah satu sasaran yang harus di penuhi adalah meningkatkan jumlah dan kualitas guru serta sarana perpustakaan yang memadai sesuai dengan kebutuhan dalam mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Perpustakaan merupakan sebuah wadah yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan. Komponen di maksud antara lain, Dosen, mahasiswa, kepala sekolah, guru, siswa, staf administrasi, lingkungan, kurikulum (materi, metode dan media). Komponen-komponen ini di harapkan tercipta kinerja yang sinergis sehingga bisa mencapai tujuan ideal lembaga pendidikan. Secara umum tujuan lembaga pendidikan dapat berupa tuntutan untuk mewujudkan kemampuan akademis tertentu, ketrampilan, sikap mental serta kepribadian yang harus di miliki oleh mahasiswa/siswa sebagai output dari sebuah proses pembelajaran.
Salah satu syarat keberhasilan lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu adalah dengan adanya perpustakaan yang representatif. Hal ini merupakan sebuah fenomena universal, sehingga siapapun yang melaksanakan tugas-tugas kependidikan, dia akan berinteraksi dengan dan mempengaruhi orang lain, bahkan dalam kapasitas pribadi pun, dalam tubuh manusia ada kapasitas atau potensi pengendali yang pada gilirannya memfasilitasi seseorang untuk dapat memimpin dirinya sendiri. Perpustakaan merupakan sebuah fenomena yang kompleks sehingga amat sukar untuk di buat rumusan yang menyeluruh tentang perpustakaan. Dalam kaitan ini Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas lembaga pendidikan menjadi efektif, perpustakaan menjadi sesuatu yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Optimisme orang tua yang terkondisikan pada kepercayaan menyekolahkan putera-puterinya pada Perguruan Tinggi/sekolah tertentu tidak lain berupa fenomena menggantungkan cita-citanya pada lembaga itu. Mahasiswa/ siswa dapat belajar dan membelajarkan dirinya hanya karena di fasilitasi oleh perpustakaan yang memadai.
Bekal kemampuan, keahlian dan ketrampilan menjadi sebuah keniscayaan bagi seorang siswa/mahasiswa untuk mampu bersaing menjadi lebih efektif. Esensi mengenai kemampuan dalam mengelola pendidikan telah banyak di kaji. Kajian itu di buat sebagai satu pemikiran para penulis kearah perbaikan profesionalisme manajemen pendidikan menuju kinerja pendidikan yang bermutu dalam makna efektif, efisien dan sehat. Pendidikan yang bermutu, baik proses maupun produknya merupakan instrumen utama bagi penyelesaian persoalan-persoalan sosial dan kemanusiaan, mengingat salah satu kekuatan ampuh dalam pengelolaan pendidikan (Perguruan Tinggi/sekolah), yang memiliki peran menghadapi perubahan adalah dengan pengerahan segenap kemampuan, yaitu perilaku siswa/ mahasiswa yang mampu memprakarsai pemikiran baru dalam proses interaksi di lingkungan pendidikan dengan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari satu lembaga pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Agar desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil dengan baik, lembaga pendidikan perlu di berdayakan. Pemberdayaan berarti peningkatan kemampuan secara fungsional, sehingga lembaga pendidikan mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya. Lembaga pendidikan harus bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif. Hal ini dapat di lakukan jika kepala sekolah atau pimpinan perguruan tingggi mampu melakukan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, meliputi (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan; dan (4) pengawasan. Kahadiran perpustakaan ini diharapkan mampu melayani kebutuhan belajar siswa dari semua jenjang dan jenis pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

Sumbang Saran dipersilakan....